Dalam lingkaran pertemanan, pasti ada (minimal satu orang) yang memiliki bisnis online. Mulai dari jualan makanan, pakaian hingga aksesoris. Karena sekarang, “apa saja” bisa dengan mudah dijual secara online. Perkembangan teknologi digital memang membuka banyak peluang di berbagai bidang, terutama dunia bisnis. Tentu saja, anak muda seperti Anda tidak akan melewatkan kesempatan ini.
Untuk bertahan dari menjamurnya lapak yang ada, bisnis online tentunya membutuhkan strategi yang berbeda. Sayangnya, banyak pemilik bisnis online yang tahu sedikit tentang hal ini, yang secara tidak sengaja membuat pembeli merasa tidak nyaman. Kesalahan yang paling sering terjadi adalah saat mempromosikan suatu produk.
Meski tidak sering dibingungkan dengan berbagai proses produksi, namun banyak juga reseller yang belum merencanakan namun baru bergabung sehingga menyebabkan perkembangan bisnis mereka kurang memuaskan. Padahal, penting juga bagi reseller untuk mempertimbangkan strategi bisnis yang tepat. Industri e-commerce yang berkembang adalah momen untuk dimanfaatkan.
Tips sukses jadi reseller yang dapat dipraktikkan oleh para pemula
1. Asal mengisi deskripsi dan informasi produk
Banyak reseller yang kurang teliti saat mengisi kolom deskripsi dan informasi produk. Hal ini akan berdampak negatif bagi reseller, karena citra toko akan buruk di mata calon pembeli. “Informasi yang lengkap dan deskripsi produk yang jelas dapat membantu calon pembeli memutuskan untuk membeli produk yang mereka jual”.
2. Tampilan toko di marketplace kurang menarik
Salah satu kesalahan yang dilakukan banyak reseller adalah menampilkan toko di pasar secara sekilas. Padahal, penampilan toko di pasar dan di media sosial harus sama-sama bagus untuk menarik minat pembeli. Menciptakan tampilan pasar yang menarik berdasarkan target pembeli dapat meningkatkan peluang penjualan produk lebih banyak.
3. Kurang menguasai produk dan stok kurang lengkap
Meski hanya menjadi reseller atau menjual produk orang lain, pastikan Anda tetap bisa mengontrol produk yang Anda jual. Ini penting untuk membantu calon pelanggan yang mungkin masih menganggap proyek itu penting baginya. Selain itu, pastikan persediaan barang juga lengkap dan beragam.
Ketersediaan persediaan juga membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan di toko kami dan menarik lebih banyak pesanan baru. Untuk mendapatkan efek terbesar, memperpanjang jam buka toko dan cepat menanggapi pertanyaan calon pelanggan di pasar atau media sosial juga akan memberikan kenyamanan lebih bagi pelanggan untuk berbelanja.
4. Mengabaikan layanan purna jual (after sales)
Padahal, yang sepele tapi sering dilupakan reseller adalah layanan purna jual. Jangan lupa untuk bertanya kepada pelanggan di mana barang yang mereka terima, pertanyaan mereka, atau kesan mereka setelah berbelanja. “Semua ini menunjukkan bahwa reseller peduli dengan pelanggan. Oleh karena itu, kenyamanan berbelanja akan terus tercipta dan berujung pada repeat order”.
5. Tidak menjalin hubungan dengan kompetitor
Mendekatkan diri dengan reseller lain penting untuk membangun keintiman. Salah satu caranya adalah dengan membuat grup WhatsApp atau media sosial lainnya, atau bergabung dengan grup yang ada. Ketika Anda sudah berada di grup yang sama, perkenalkan diri Anda untuk lebih terbuka dan memahami satu sama lain.
Interaksi antar reseller dalam grup dapat digunakan untuk kolaborasi di masa mendatang, misalnya saat persediaan habis dan diperlukan persediaan tambahan. Sayangnya, masih banyak reseller yang tidak memanfaatkan peluang ini.
6. Tidak menyediakan ekspedisi yang lengkap
Memberikan solusi pengiriman dengan berbagai layanan seperti cash on delivery (COD) atau same-day delivery, memungkinkan pelanggan untuk bebas memilih layanan pengiriman. Di mata pelanggan, ketersediaan ekspedisi yang lengkap juga menambah pengalaman berbelanja yang positif.