Mengenal Satelit Luar Angkasa

Mengenal Satelit Luar Angkasa

Alam semesta terdiri dari ribuan hingga miliaran bintang, salah satunya disebut matahari. Jelas, benda angkasa panas yang sangat besar ini adalah pusat dari sistem yang disebut tata surya.

Menurut sumber belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tata surya adalah sistem yang meliputi matahari (pusat), planet, komet, meteor, satelit, dan asteroid. Dengan kata lain, tata surya didefinisikan sebagai kumpulan benda langit yang miring ke arah matahari.

Baca Juga :  Peralatan Listrik Rekondisi Agar Bisa Aman, Handal, dan Berkelanjutan

Tentu ada alasan untuk menentukan matahari sebagai pusat tata surya. Karena benda panas dan besar ini memiliki semacam gravitasi, yang membuat benda-benda di sekitarnya berputar sesuai lintasannya yang melingkar.

Sebagaimana tertuang dalam buku teks IPA (2020:13) yang ditulis oleh Haris Danial dan Ismiyati Ano, tata surya terdiri dari delapan planet dan satu bintang (matahari) sebagai pusatnya. Planet dikelilingi oleh benda-benda yang disebut satelit.

Baca Juga :  10 Rekomendasi Lampu Plafon Untuk Rumah Anda

Satelit adalah suatu benda yang mengorbit benda lain dan memiliki periode revolusi dan rotasi tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut, bumi disebut satelit karena mengorbit matahari, dan bulan disebut satelit karena mengorbit bumi.

Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Berikut ini adalah penjelasan tentang satelit buatan.

Pengertian Satelit Alam

Seperti namanya, satelit yang termasuk kategori ini konon sudah ada di tata surya. Contoh terdekat yang dapat dilihat langsung dari bumi dengan mata telanjang adalah satelit yang disebut bulan.

Baca Juga :  3 Alasan Utama Mengapa Lampu LED Banyak Diminati

satelit alam

Selain bulan, ada beberapa satelit alam lainnya yang mengorbit planet ini. Berikut beberapa nama satelit tersebut.

  • Mars: terdapat satelit bernama Deimos dan Phobos.
  • Yupiter: terdapat 63 satelit, empat yang terkenal paling besar bernama Ganymede, Callisto, Io, dan Europa.
  • Saturnus: memiliki 60 satelit, salah dua di antaranya bernama Titan dan Enceladus.
  • Uranus: tercatat punya 27 satelit, lima yang paling besar disebut Titania, Oberon, Umbriel, Ariel, dan Miranda.
  • Neptunus: diklaim memiliki 13 satelit, salah satu yang terbesar disebut sebagai Triton.
Baca Juga :  7 Tips Aman Pemasangan Instalasi Listrik di Rumah

Pengertian satelit buatan

Observatorium Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara melaporkan pada 8 September 2020 bahwa satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar di luar angkasa dan mengorbit bumi.

satelit buatan

Fungsi satelit buatan adalah stasiun radio yang menerima dan mengirim atau meneruskan sinyal komunikasi radio.

Satelit buatan juga digunakan untuk membantu ahli meteorologi memprediksi cuaca.

Baca Juga :  ketahui Tips Penting Agar Peralatan Listrik Kalian Terhindar dari Bahaya

Beberapa satelit buatan berawak, sementara yang lain tidak berawak. Satelit tersebut milik pesawat ulang-alik Amerika Serikat (AS) dan merupakan satelit buatan.

Satelit tak berawak antara lain satelit komunikasi, satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, satelit navigasi, dan sebagainya.

Satelit bergerak dalam orbit yang telah ditentukan. Banyak satelit mengorbit di ekuator rendah, orbit kutub, mengorbit dari utara ke selatan bumi.

Baca Juga :  4 Alasan Instalasi Listrik Harus Terpasang Baik

Menurut data dari Union of Concerned Scientists, ada 2.666 satelit yang beroperasi pada Maret 2020.

Negara dengan satelit paling aktif adalah Amerika Serikat, dengan 1.327 satelit aktif.

Setelah Amerika Serikat, China merupakan negara dengan jumlah satelit aktif terbesar kedua, dengan 363 satelit.

Kemudian, Rusia menempati urutan ketiga di antara negara-negara dengan satelit terbanyak, dengan 169 satelit.

Baca Juga :  Inovasi Perkembangan Kelistrikan di Dunia

Pada saat yang sama, Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki satelit.

Satelit buatan yang dimiliki Indonesia adalah satelit Palapa A1, yang diluncurkan dari Pad LC-17A pada tanggal 8 Juli 1976 dengan roket Delta 2914.

Satelit Palapa A1 menempati orbit geostasioner 83 derajat BT dan saat ini dikelola oleh Telkom.

Baca Juga :  Daftar Merek Kabel Listrik Terbaik yang Direkomendasikan

Satelit buatan pertama

Satelit buatan manusia pertama adalah satelit buatan manusia No. 1, diluncurkan oleh Uni Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957.

Peluncuran ini meluncurkan program satelit Rusia dengan asisten Sergey Korolev dan Krim Klimov.

Peluncuran Sputnik One menjadi titik awal perlombaan antariksa antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Sputnik 1 dapat menentukan kepadatan atmosfer bagian atas dengan mengukur perubahan orbitnya.

Baca Juga :  Apa Saja Keuntungan Menggunakan Kompor Listrik, Cek Disini !

Satelit ini juga menyediakan data distribusi sinyal radio di ionosfer.

Sekitar sebulan kemudian, Uni Soviet meluncurkan satelit Sputnik 2 lagi pada 3 November 1957.

Sputnik 2 menempatkan kru hidup pertama ke orbit, seekor anjing bernama Laika.